Ingat Kata-katamu

18 April 2010

hujan menghiasi perkacapakan kita
meski berada dalam satu ruang
kita berjauhan
ujung ke ujung

aku bercerita
tentang indahnya kotaku, Bogor
mulai dari tempat nongkrong hingga cerita lain tentang hidupku di kota itu
aku tunjukkan beberapa foto
gang sebelah matahari
ada baso favorit (paling ujung kanan)
tugu kapten muslihat ditambah angkot simbol kota Bogor
bayangkan !
dia memperhatikan ceritaku
dan aku cerita beberapa pengalamanku bersama anak jalanan
termasuk berteman dengan anak jalanan
menarik bagi yang tertarik

seraya menceritakan pengalamanku
aku merasa sedikit tak bersemangat
bagaimana tidak !
aku sebenarnya tak begitu suka dengan jurusan yang kuambil
bertolak belakang dengan pribadiku
hingga aku harus menjadi orang lain saat kuliah
menyedihkan !

saat itu juga, dia benar membuatku lebih semangat !
"mungkin emang jalannya kamu di jurusan ini. kamu jadi bisa lebih ngurus anak-anak jalanan lagi kan ? pas banget jurusan kamu ini ! kamu bisa jadi contoh pemerintah yang baik kelak."
mataku berbinar
benar juga kata-katanya
semoga bertahan lama semangatnya
namun mengapa sekarang perlahan terkikis
seiring dia yang semakin menjauh 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bandung-Bogor Selama Tiga Jam

Jujur, baru pertama kali ini gue naik motor (dibonceng) dari Bandung ke Bogor. Perjalanan awal dari Bandung, gue sama sekali gak tahu jalan. Dari kosan gue, tiba-tiba gue nyampe jalan tembusan Marantha dengan kepolosan gue menunjukkan jalan. Alhamdullilah gak nyasar. Awal yang baik :) Perjalanan selanjutnya, mencari daerah Cimindi. Sempat hampir nyasar karena gengsi nanya (gaya banget gue!) dan akhirnya nanya juga sama orang lain (mas-mas yang baru buka toko kayunya, makasih mas :)). Kadir (kakak gue dari Bogor yang boncengin gue) baru pertama kali juga ke Bandung pake motor (pada hari sebelumnya). Dia sempat nyasar di Bandung. Tetapi untuk perjalanan berikutnya setelah Cimindi, dia yang lebih tahu (walau sempat nyasar dikit di Cimahi karena dia gak tahu jalan) dan perjalanan sudah agak lebih tenang setelah tiba di Padalarang (setelah makan pagi dulu di Cimamere). Well, ternyata perjalanan di Padalarang itu ASIK! (asli!) Jalan yang tidak terlalu ra...
Baca selengkapnya

Surat untuk Mantan

Padamu yang membuatku mencintai hujan, Entah sudah berapa ribu rintik yang tak lagi kuhitung, sejak aku ingin berhenti dan mengikuti lelah untuk tak lagi membiarkan bayangmu hidup dalam benakku. Dan aku ingin lupa setelah itu. Hingga kamu kirim pesan itu. Disaat yang sungguh tepat, ya, tepat untuk membangunkan bayangmu yang ternyata hanya tertidur dalam benakku. Kamu paham betul dimana kelemahanku. Percakapan singkat kala hujan sore itu, menyapa memori yang sudah beku hampir lima tahun. Dan tentu membelai rindu yang terpendam. Andai aku sedang menatapmu sekarang, kamu paham betul apa maksudku.  Kamu dan aku yang begitu singkat, dengan memori-memori langka yang tak kalah singkatnya, justru semakin mahal akan makna. Mengapa harus kamu? Kamu paham betul dimana kelemahanku. Kamu paham betul bagaimana aku. Aku tak perlu repot mengatur cara tertawaku. Aku tak perlu repot mengatur cara berpakaianku. Aku tak perlu repot memilih potongan rambut apa yang cocok ...
Baca selengkapnya

Sadarkah Kamu?

Sadarkah kamu? Kamu sudah bisa membuat perempuan ini berpaling dari apa yang aku miliki Tinggal selangkah lagi Sadarkah kamu? Ucapan manis kamu Terasa begitu manis untukku Sadarkah kamu? Hanya kamu yang bisa membuat diri ini tak berkutik Harus menyusun kata-kata sebelum bicara padamu Menyiapkan diri sebaik mungkin Sadarkah kamu? Kamu heroin untukku Tak ada kamu gelisah Bila ada kamu lebih gelisah Dan ada kebahagiaan luar biasa dibalik itu Sadarkah kamu? Tentang perasaan ini Sadarkah kamu? Kamu sudah membuatku tak sadar lagi
Baca selengkapnya