Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2011

Surat Terakhir untuk Adam*

Dear Adam*, Mulai malam ini, mungkin sudah tidak akanada lagi ungkapan untukmu. Kamu sudah bersamanya lagi. Dan saatnya aku untuk pergi. Terima kasih untuk semuanya, Adam. Untuk degup yang tak terduga. Untuk percakapanm konyol kita. Untuk tatapanmu yang tak biasa. Untuk pujiannya. Untuk semangatnya. Terima kasih, Adam. Hapus saja semua picisan dariku selama ini. Percuma. Tak ada nilainya bagimu. Picisan yang tak berarti kemarin pun. Hapus semua! Tak apa. Aku masih punya senyum untukmu di kampus nanti meski tak secerah saat itu. Aku bahagia, Adam. Melihatmu bahagia kembali. Kamu cowok hebat :) Dan surat ini menjadi surat terakhir untukmu, Adam. Mungkin sudah tidak ada kisah lagi di antara kita. Kamu dan aku. Surat ini ditulis dalam keadaan rindu yang meletup-letup padamu. Kemudian seketika saja padam.