Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

Surat untuk Mantan

Padamu yang membuatku mencintai hujan, Entah sudah berapa ribu rintik yang tak lagi kuhitung, sejak aku ingin berhenti dan mengikuti lelah untuk tak lagi membiarkan bayangmu hidup dalam benakku. Dan aku ingin lupa setelah itu. Hingga kamu kirim pesan itu. Disaat yang sungguh tepat, ya, tepat untuk membangunkan bayangmu yang ternyata hanya tertidur dalam benakku. Kamu paham betul dimana kelemahanku. Percakapan singkat kala hujan sore itu, menyapa memori yang sudah beku hampir lima tahun. Dan tentu membelai rindu yang terpendam. Andai aku sedang menatapmu sekarang, kamu paham betul apa maksudku.  Kamu dan aku yang begitu singkat, dengan memori-memori langka yang tak kalah singkatnya, justru semakin mahal akan makna. Mengapa harus kamu? Kamu paham betul dimana kelemahanku. Kamu paham betul bagaimana aku. Aku tak perlu repot mengatur cara tertawaku. Aku tak perlu repot mengatur cara berpakaianku. Aku tak perlu repot memilih potongan rambut apa yang cocok deng