Lebih Baik Tidak Dapat Nilai Ujian


Setiap hari, Babeh saya tak henti mengingatkan saya, “Jangan nyontek!”. Mulai dari saya duduk di sekolah dasar hingga saat saya menulis ini. Awalnya, saya pikir mengapa saya tidak boleh mencontek sedangkan lingkungan saya, teman-teman saya sering mencontek. Saya berada dalam kebingungan. Siapa yang harus saya percaya? Pada dasarnya, saya memang termasuk anak yang penurut sehingga saya pegang teguh nasihat Babeh saya. Sampai saat ini.
                Dalam posisi terjepit, misalnya saat mau ujian dan belum belajar. Apabila teman-teman saya sibuk dengan membuat contekan, saya hanya diam. Bingung. Saya ada dalam pilihan: mencontek dan mendapat nilai ujian atau tidak belajar sama sekali dan tidak mendapat nilai ujian. Inilah ujiannya. Saat itu, saya langsung bicarakan dengan Babeh saya. Saya dan Babeh sering bertukar pikiran. Dan jawaban yang mengejutkan saya, “Lebih baik gak usah belajar sama sekali kalo waktunya mepet. Gak dapat nilai itu resiko.” Saya langsung membayangkan bagaimana perasaan tidak mendapat nilai ujian sedangkan teman-teman saya bisa dapat nilai ujian dengan mudah dan bagus. Tetapi pada akhirnya, saya menjalani nasihat Babeh saya. saya tidak belajar dan mendapat nilai yang tidak memuaskan. Hal ini saya pertahankan hingga saya duduk di bangku kuliah. Secara awam, memang terdengar aneh.
                Ketika kuliah, ada seorang dosen yang bisa menguatkan nasihat Babeh. Terima Kasih, Pak. Semua yang dibicarakan, persis seperti Babeh saya yang bicara. Saya yang sempat ragu, menjadi kuat (alhamdulliah). Semoga semakin banyak orang seperti beliau dan Babeh saya.
Saya percaya, tidak mencontek bisa membentuk karakter pribadi yang baik.
Terima Kasih, Babeh!
I love you, my Super Dad!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bandung-Bogor Selama Tiga Jam

Untuk Seseorang dalam Senja Itu

Untuk Ilalang