Hey, Adam*


Dear, Adam (pengendara motor ninja biru dongker yang membuat saya selalu semangat)
           
(ditulis beberapa waktu lalu saat Surat Untuk Adam belum diposting)
Hari ini, aku melihat kamu dibawah pohon besar itu bersama teman-teman kamu. Kaos abu-abu yang kamu pakai, simple. Aku suka. Walaupun aku tak begitu jelas melihatnya. Tetapi wajah kamu jelas meskipun aku gak pakai kacamata. Selalu begitu. Mau sejauh apapun, kamu terlihat jelas. Dan aku selalu berhasil mengetahui keberadaanmu.
            Kamu pasti tahu aku. Semoga abangku tak menyampaikan hal yang sering aku sampaikan padanya tentang kamu. Kamu mungkin bisa menebak. Tingkah laku kita yang sering salah tingkah saat tak sengaja bertatapan. Dan membuat perasaanku bergetar. Aku tak tahu apa yang kamu rasakan. Apa itu sama seperti saat kita tak sengaja bertatapan atau hanya sekejar perasaanku saja.
Aku suka jaket MU kamu. Aku sudah utarakan ini bukan? Hanya saja, tak ada respon berarti dari kamu. Petang ini, aku sebenarnya ingin sekali bisa pulang bersama dari kampus. Kamu dengan jarak yang begitu dekat dengan tempatku berpijak, membuatku mati kutu. Aku tak bisa menatapmu langsung. Membuatku harus mencuri-curi kesempatan untuk memperhatikanmu. Sayangnya, mata kita kembali bertemu. Tadi kamu begitu asik dengan teman-temanmu. Aku sungkan untuk bicara. Padahal sudah lama sekali kita tak bicara atau bahkan menyapa. Bertatapan pun seolah tak ada waktu.
Bila waktu itu tiba, ada setumpuk cerita untukmu, Adam. Kamu dengan rambutmu yang tak beraturan itu. Kamu dengan kemeja kotak-kotak biru putih itu. Kamu dengan jaket MU itu. Kamu dengan tatapmu saat menatapku. Kamu yang membuatku semangat ke kampus.
            Terima Kasih yaa, KPR!
P.S. kamu wangi deh!

*nama samaran

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bandung-Bogor Selama Tiga Jam

Untuk Seseorang dalam Senja Itu

Untuk Ilalang