Jujur, baru pertama kali ini gue naik motor (dibonceng) dari Bandung ke Bogor. Perjalanan awal dari Bandung, gue sama sekali gak tahu jalan. Dari kosan gue, tiba-tiba gue nyampe jalan tembusan Marantha dengan kepolosan gue menunjukkan jalan. Alhamdullilah gak nyasar. Awal yang baik :) Perjalanan selanjutnya, mencari daerah Cimindi. Sempat hampir nyasar karena gengsi nanya (gaya banget gue!) dan akhirnya nanya juga sama orang lain (mas-mas yang baru buka toko kayunya, makasih mas :)). Kadir (kakak gue dari Bogor yang boncengin gue) baru pertama kali juga ke Bandung pake motor (pada hari sebelumnya). Dia sempat nyasar di Bandung. Tetapi untuk perjalanan berikutnya setelah Cimindi, dia yang lebih tahu (walau sempat nyasar dikit di Cimahi karena dia gak tahu jalan) dan perjalanan sudah agak lebih tenang setelah tiba di Padalarang (setelah makan pagi dulu di Cimamere). Well, ternyata perjalanan di Padalarang itu ASIK! (asli!) Jalan yang tidak terlalu ra...
gambar: stylist.co.uk Profesi baru? Bukannya jadi ibu rumah tangga itu sudah menjadi profesi ya? 24 jam pula! Tahan emosinya dulu, Moms. Ibu rumah tangga memang sebuah profesi, tidak ada salahnya untuk mencoba profesi lain tanpa meninggalkan tugas utama, bukan? Pada situasi saat ini, masyarakat dimandatkan untuk #dirumahaja dimana suami menjalani work from home (wfh) dan anak-anak belajar di rumah. Lalu bagaimana dengan ibu rumah tangga yang kesehariannya memang #dirumahaja? Cek ini yuk, Moms! 1. Dropshipper Pembelian barang online menjadi pilihan ketika kondisi #dirumahaja karena mempermudah mendapatkan barang tanpa harus pergi keluar rumah. Ini kesempatan yang dapat Moms kerjakan setelah urusan rumah tangga, termasuk anak sudah selesai ataupun disela-sela Moms dapat berjualan online dengan sistem dropship . Kenapa harus dropship? Moms tidak perlu keluar rumah atau bertemu dengan penyedia jasa pengiriman. Barang yang Moms ...
Padamu yang membuatku mencintai hujan, Entah sudah berapa ribu rintik yang tak lagi kuhitung, sejak aku ingin berhenti dan mengikuti lelah untuk tak lagi membiarkan bayangmu hidup dalam benakku. Dan aku ingin lupa setelah itu. Hingga kamu kirim pesan itu. Disaat yang sungguh tepat, ya, tepat untuk membangunkan bayangmu yang ternyata hanya tertidur dalam benakku. Kamu paham betul dimana kelemahanku. Percakapan singkat kala hujan sore itu, menyapa memori yang sudah beku hampir lima tahun. Dan tentu membelai rindu yang terpendam. Andai aku sedang menatapmu sekarang, kamu paham betul apa maksudku. Kamu dan aku yang begitu singkat, dengan memori-memori langka yang tak kalah singkatnya, justru semakin mahal akan makna. Mengapa harus kamu? Kamu paham betul dimana kelemahanku. Kamu paham betul bagaimana aku. Aku tak perlu repot mengatur cara tertawaku. Aku tak perlu repot mengatur cara berpakaianku. Aku tak perlu repot memilih potongan rambut apa yang cocok ...
Komentar
Posting Komentar