Jujur, baru pertama kali ini gue naik motor (dibonceng) dari Bandung ke Bogor. Perjalanan awal dari Bandung, gue sama sekali gak tahu jalan. Dari kosan gue, tiba-tiba gue nyampe jalan tembusan Marantha dengan kepolosan gue menunjukkan jalan. Alhamdullilah gak nyasar. Awal yang baik :) Perjalanan selanjutnya, mencari daerah Cimindi. Sempat hampir nyasar karena gengsi nanya (gaya banget gue!) dan akhirnya nanya juga sama orang lain (mas-mas yang baru buka toko kayunya, makasih mas :)). Kadir (kakak gue dari Bogor yang boncengin gue) baru pertama kali juga ke Bandung pake motor (pada hari sebelumnya). Dia sempat nyasar di Bandung. Tetapi untuk perjalanan berikutnya setelah Cimindi, dia yang lebih tahu (walau sempat nyasar dikit di Cimahi karena dia gak tahu jalan) dan perjalanan sudah agak lebih tenang setelah tiba di Padalarang (setelah makan pagi dulu di Cimamere). Well, ternyata perjalanan di Padalarang itu ASIK! (asli!) Jalan yang tidak terlalu ra...
Hampir dua tahun lalu, kamar kost saya sempat terlalu manis sehingga banyak semut yang tak ini beranjak dari kamar saya. Sebagian tim hitam sedang, sebagian lagi tim merah kecil. Sebenarnya kami bisa sangat harmonis jika saja mereka tidak memiliki rasa ingin tahu yang begitu tinggi terhadap semua yang saya makan. Saya sungguh tidak bisa meninggalkan sepercik saja dari apa yang saya makan. Dalam hitungan detik, tim hitam sudah berstrategi dan berkumpul. Meskipun begitu, tim hitam masih tak seburuk tim merah. Bukan soal warna atau ukurannya. Ini soal kehadirannya. Tim hitam mudah diketahui kehadirannya karena rasa ingin tahu mereka terhadap apa yang saya makan itu terlihat jelas dari perilaku mereka. Berstrategi dan berkumpul. Tim merah tidak begitu. Tim merah sulit sekali ditebak perilakunya. Tim merah tidak terlalu antusias dengan makanan yang saya makan, mungkin karena sudah ada tim hitam yang lebih dulu. Namun kehadiran tim merah tak terprediksi. Inilah dimulainya keresahan saya...
gambar: stylist.co.uk Profesi baru? Bukannya jadi ibu rumah tangga itu sudah menjadi profesi ya? 24 jam pula! Tahan emosinya dulu, Moms. Ibu rumah tangga memang sebuah profesi, tidak ada salahnya untuk mencoba profesi lain tanpa meninggalkan tugas utama, bukan? Pada situasi saat ini, masyarakat dimandatkan untuk #dirumahaja dimana suami menjalani work from home (wfh) dan anak-anak belajar di rumah. Lalu bagaimana dengan ibu rumah tangga yang kesehariannya memang #dirumahaja? Cek ini yuk, Moms! 1. Dropshipper Pembelian barang online menjadi pilihan ketika kondisi #dirumahaja karena mempermudah mendapatkan barang tanpa harus pergi keluar rumah. Ini kesempatan yang dapat Moms kerjakan setelah urusan rumah tangga, termasuk anak sudah selesai ataupun disela-sela Moms dapat berjualan online dengan sistem dropship . Kenapa harus dropship? Moms tidak perlu keluar rumah atau bertemu dengan penyedia jasa pengiriman. Barang yang Moms ...
Komentar
Posting Komentar