Buat Aaron, Sahabat terbaik gw!


Dear Aaron,
Dalam diam ini, gw mau pinjam bahu lo buat nangis. Sebentar? Gw yakin lo bakal membiarkan gw seperti ini sampai perasaan gw bisa lebih lega. Lo emang pengertian. Selanjutnya, gw mau cerita banyak sama lo. Boleh pinjam waktu lo? Lo pasti selalu siap jika memang ada kesempatan.
Terima kasih karena lo selalu menitipkan gw pada orang terdekat gw. Lo gak pernah membiarkan gw kesepian.
Teringat saat tengah malam itu, Aaron. Pesan singkat yang gw kirim ternyata membuat lo khawatir. Maaf. Dan gak lo balas pesan singkat itu. Nama lo langsung muncul sebagai panggilan masuk. Beda operator tentu. Status yang sama sebagai anak kos seolah pudar. Demi gw? Gw yakin, jawabannya ya. Dan hal itu dibenarkan dengan pernyataan lo saat bicara.
Kemudian saat ini, gw begitu sangat amat ingin lo ada disamping gw. Gw mungkin akan sedikit menyebalkan dengan air mata gw. Tapi lo gak pernah bilang gw cengeng. Itu istimewanya lo. Lo sering bilang, air mata itu bisa jadi obat lo. Jangan ragu buat mengeluarkannya saat lo benar merasa begitu sakit atau begitu bahagia. Dan lo gak akan membiarkan gw terlarut dalam sedih ini.
Terima kasih karena begitu besar perhatian lo pada gw, Sahabat! Gw gak pernah lupa, lo yang selalu bisa memberikan ketenangan buat gw. Dan gak membiarkan gw disakiti.
Namun sayangnya, gw saat ini sedang dalam keadaan terluka. Maaf ini bikin lo sedih. Andai lo ada di sini sekarang, mungkin gw gak sesedih ini. Gak sanggup kalau harus menahannya sampai lo balik, Aaron. Lewat surat ini, gw berharap lo bisa menyambut rindu dari sahabat yang gak sanggup dibendung lagi.
Doa gw selalu untuk lo, Sahabat terbaik gw! Andre Aaron.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bandung-Bogor Selama Tiga Jam

Untuk Seseorang dalam Senja Itu

Untuk Ilalang