Kumpulan Kata yang Bercermin

Tumpukan majalah yang sudah habis terbaca isinya itu seolah merengek, “Pakai aku. Pakailah aku. Aku masih berguna untukmu.” Sungguh menjengkelkan ketika rengekkan itu ternyata datang juga dari relung hati saat menatap para majalah tersebut. Saya pun menyapa mereka kembali. Mungkin ini hiperbola namun rasanya memang begini. Seolah ada energi yang menjalar dari beberapa majalah yang berhasil saya sapa.

Lembar demi lembar mengembalikan saya pada masa lampau saat saya membaca para majalah itu begitu saya ambil dari tas sekolah. Ternyata saya ingat betul apa yang saya pikirkan saat itu dan bagaimana perasaan saat membacanya. Setiap detail kata benar menarik kembali saya ke masa lampau. Saya jadi terlena dengan masa lampau. Terombang-ambing bersama waktu pada masa itu. Suka atau duka, semua saya suka.

Kemudian beberapa lembar yang sudah dikumpulkan dari masing-masing majalah adalah kumpulan kata yang sudah berjanji pada saya. Mereka siap saya lepaskan dari lembaran. Mereka siap menjadi bagian semangat saya.

Dari sekian hasil kumpulan kata yang saya lepas dari lembarannya, ada yang begitu mencerminkan saya sehingga saya membiarkan mereka mendekap cermin di kamar saya. Mereka ingin saya sapa setiap kali saya bercermin. Dengan cermin, mereka inginkan saya untuk selalu menjadi seperti apa yang mereka utarakan. Kumpulan kata yang bercermin menjadikan cermin sebagai pengingat mereka.


#CeritadariKamar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bandung-Bogor Selama Tiga Jam

Untuk Seseorang dalam Senja Itu

Untuk Ilalang