Si Idola Hati
Sebagai seorang penggemar yang
mengagumi artis idolanya, dapat dipastikan bahwa saya pun ingin sekali
mempunyai tanda tangan idola saya. Apalagi jika bisa berfoto bersama. Setidaknya
itu kenangan yang bisa saya ceritakan kelak.
Kebanyakan tanda tangan idola
hadir karena penggemarlah yang menghampiri idolanya yang kemudian membujuk
idolanya untuk membubuhkan tanda tangan. Kebanyakan penggemar pun membawa barang
yang mudah dibawa sebagai media tanda tangan, seperti kaos, buku, kain, foto dan
sebagainya. Kebanyakan penggemar pun harus mempunyai usaha yang berarti agar
mendapat tanda tangan idolanya.
Sungguh berbeda dengan saya.
Saya tak perlu menghampiri idola
saya, dia yang menghampiri saya lebih dulu. Dia narsis. Mungkin. Saya pun tak
perlu membujuk idola saya untuk membubuhkan tanda tangan. Rasanya saya tak akan
pernah membujuknya. Saya juga tidak membawa barang yang mudah dibawa sebagai
media tanda tangan. Bayangkan saja, idola saya ini membubuhkan tanda tangannya
di sebuah cermin persegi panjang berbingkai warna ungu yang agak sulit dan
memakan tempat untuk dibawa. Cermin itu pun memang tak perlu saya bawa-bawa. Dan
saya memang sama sekali tak ada usaha yang berarti agar mendapat tanda tangan
idola saya.
Dia adalah idola yang terlalu
merakyat, terutama dalam hati saya. Dia, Si Idola Hati saya. Terima kasih untuk
tanda tangan sukarelanya ya.
#CeritadariKamar
Komentar
Posting Komentar